Rabu, 27 Mei 2015

PERMENDIKBUD NO 04 TAHUN 2015

              MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
                                                     NOMOR 4 TAHUN 2015
                                                                TENTANG
   EKUIVALENSI KEGIATAN PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN BAGI GURU YANG
    BERTUGAS PADA SMP/SMA/SMK YANG MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013
         PADA SEMESTER PERTAMA MENJADI KURIKULUM TAHUN 2006 PADA
                            SEMESTER KEDUA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang  :
 a.  bahwa  satuan  pendidikan  melaksanakan  kegiatan pembelajaran  berdasarkan 
      kurikulum  yang  ditetapkan  oleh Pemerintah;
b.  bahwa  berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pendidikan  dan Kebudayaan  Nomor  160  Tahun  2014  tentang  Pemberlakuan Kurikulum  Tahun  2006  dan  Kurikulum  2013,  terdapat perbedaan  beban  belajar  peserta  didik  pada  SMP/SMA/SMK dalam  struktur  kurikulum  tahun  2006  dan  struktur
kurikulum 2013;
c.  bahwa  salah  satu  persyaratan  untuk  mendapatkan  tunjangan
profesi,  guru  harus  memenuhi  beban  kerja  minimal  24  jam
tatap muka per minggu;
d.  bahwa  berdasarkan  pertimbangan  sebagaimana  dimaksud pada  huruf  a,  huruf  b,  dan  huruf  c,  perlu  menetapkan Peraturan  Menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  tentang Ekuivalensi  Kegiatan  Pembelajaran/Pembimbingan  Bagi  Guru yang  Bertugas  pada  SMP/SMA/SMK  yang  Melaksanakan
Kurikulum  2013  pada  Semester  Pertama  Menjadi  Kurikulum Tahun  2006  pada  Semester  Kedua  Tahun  Pelajaran 2014/2015;
Mengingat   :
 1.  Undang-Undang  Nomor  20  Tahun  2003  tentang  Sistem
Pendidikan  Nasional  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2.  Undang-Undang  Nomor  14  Tahun  2005  tentang  Guru  dan
Dosen  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  2005
Nomor  157,  Tambahan  Lembaran  Negara  Republik  Indonesia
Nomor 4586);
3.  Peraturan  Pemerintah  Nomor  19  Tahun  2005  tentang  Standar
Nasional  Pendidikan  sebagaimana  telah  diubah  dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013;
4.  Peraturan  Pemerintah  Nomor  74  Tahun  2008  Tentang  Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
5.  Peraturan  Presiden  Nomor  7  Tahun  2015  tentang  Organisasi
Kementerian Negara;
6.  Peraturan  Presiden  Nomor  14  Tahun  2015  tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
7.  Keputusan  Presiden  Nomor  121/P  Tahun  2014  tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet
Kerja;
8.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  Nomor 39 Tahun 2009
tentang  Pemenuhan  Beban  Kerja  Guru  dan  Pengawas  Satuan
Pendidikan,  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011;
9.  Peraturan  Menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  Nomor  160
Tahun  2014  tentang  Pemberlakuan  Kurikulum  Tahun  2006
dan Kurikulum 2013;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan  :  PERATURAN  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN  TENTANG
EKUIVALENSI  KEGIATAN  PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN  BAGI GURU  YANG  BERTUGAS  PADA  SMP/SMA/SMK  YANG MELAKSANAKAN  KURIKULUM  2013  PADA  SEMESTER  GANJIL MENJADI  KURIKULUM  TAHUN  2006  PADA  SEMESTER  GENAP
TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
Pasal 1
(1)  Beban  belajar  peserta  didik  SMP  berdasarkan  Struktur  Kurikulum  2013
meliputi sepuluh mata pelajaran berjumlah 38 jam pembelajaran per minggu.
(2)  Pada struktur kurikulum SMA:
a.  Beban  belajar  peserta  didik  Kelas  X  SMA  berdasarkan  Kurikulum  2013
meliputi  dua  belas  mata  pelajaran  yang  berbeda  pada  peminatan  MIPA  dan
IPS,  sebelas  mata  pelajaran  yang  berbeda  pada  peminatan  Bahasa  dan
Budaya dengan minimal 42 jam pelajaran per minggu.
b.  Beban  belajar  peserta  didik  Kelas  XI  dan  Kelas  XII  SMA  berdasarkan
Kurikulum  2013  meliputi  dua  belas  mata  pelajaran  yang  berbeda  pada
peminatan  MIPA  dan  IPS,  sebelas  mata  pelajaran  yang  berbeda  pada
peminatan  Bahasa  dan  Budaya  dengan  minimal  44  jam  pelajaran  per
minggu.
(3)  Pada struktur kurikulum SMK:
Beban  belajar  peserta  didik  SMK  berdasarkan  Kurikulum  2013  sesuai  dengan
kelompok  peminatan  yang  mengacu  pada  Spektrum  Keahlian  yang  mencakup
Bidang Keahlian, Program  Keahlian, dan Paket  Keahlian  dengan  jumlah 48 jam
pembelajaran per minggu.
(4)  Peserta  didik  SMP/SMA/SMK  berdasarkan  Kurikulum  2013  mendapat  layanan
bimbingan dan konseling dari guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
(5)  Peserta  didik  SMP/SMA/SMK  berdasarkan  Kurikulum  2013  mendapat  layanan
bimbingan  Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi/Keterampilan  Komputer  dan
Pengelolaan Informasi (TIK/KKPI) dari guru TIK/KKPI.
(6)  Satuan  pendidikan  SMP,  SMA,  dan  SMK  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1),
ayat (2),  dan  ayat (3)  dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah
maksimal 2 (dua) jam/minggu.
Pasal 2
(1)  Beban belajar peserta didik SMP berdasarkan Struktur Kurikulum Tahun 2006
meliputi  sepuluh  mata  pelajaran  ditambah  muatan  lokal  dan  pengembangan
diri berjumlah 32 jam pembelajaran per minggu.
(2)  Pada struktur kurikulum SMA:
a.  Beban  belajar  peserta  didik  Kelas  X  SMA  berdasarkan  Kurikulum  Tahun
2006  meliputi  enam  belas  mata  pelajaran  ditambah  muatan  lokal  dan pengembangan diri berjumlah 38 jam pembelajaran per minggu.
b.  Beban  belajar  peserta  didik  Kelas  XI  dan  Kelas  XII  SMA  Program  IPA, Program  IPS,  dan  Program  Bahasa  berdasarkan  Kurikulum  Tahun  2006 meliputi  masing-masing  tiga  belas  mata  pelajaran  ditambah  muatan  lokal dan pengembangan diri berjumlah 39 jam pembelajaran per minggu.
(3)  Pada struktur kurikulum SMK:
a.  Beban  belajar  peserta  didik  SMK  berdasarkan  Kurikulum  Tahun  2006 meliputi sepuluh mata pelajaran ditambah muatan lokal dan pengembangan diri, masing-masing berdasarkan kelompok kejuruannya.
b.  Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standar  kompetensi  kerja  yang  berlaku  di  dunia  kerja  tetapi  tidak  boleh kurang dari 1044 jam per tahun.
(4)  Peserta  didik  SMP/SMA/SMK  berdasarkan  Kurikulum  Tahun  2006  mendapat layanan bimbingan dan konseling dari guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
(5)  Satuan  pendidikan  SMP  dan  SMA  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  dan ayat  (2)  dimungkinkan  menambah  maksimum  empat  jam  pembelajaran  per minggu secara keseluruhan.
Pasal 3
(1)  Perubahan  beban  belajar  peserta  didik  dalam  struktur  kurikulum  dari Kurikulum  2013  ke  Kurikulum  Tahun  2006  sebagaimana  dimaksud  dalam Pasal 1 dan Pasal 2 berdampak tidak terpenuhinya  beban mengajar minimal 24
(dua  puluh  empat)  jam  tatap  muka  per  minggu  bagi  guru  mata  pelajaran tertentu di SMP/SMA/SMK.
(2)  Mata  pelajaran  tertentu  di  SMP  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  meliputi Bahasa  Indonesia,  Ilmu  Pengetahuan  Alam,  Matematika,  Pendidikan  Pancasila dan  Kewarganegaraan,  Pendidikan  Jasmani  Olahraga  dan  Kesehatan,  Seni Budaya, dan TIK.
(3)  Mata  pelajaran  tertentu  di  SMA  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  meliputi
Geografi,  Matematika,  Pendidikan  Jasmani  Olahraga  dan  Kesehatan,  Sejarah, dan TIK.
(4)  Mata  pelajaran  tertentu  di  SMK  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  meliputi
Bahasa  Indonesia,  Pendidikan  Jasmani  Olahraga  dan  Kesehatan,  Sejarah,  dan TIK/KKPI.
(5)  Bagi  guru  mata  pelajaran  tertentu  di  SMP/SMA/SMK  sebagaimana  dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diterbitkan Keputusan Tunjangan Profesinya.
(6)  SMP/SMA/SMK  wajib melakukan  optimalisasi  penataan dan pemerataan beban mengajar guru.
(7)  Dalam  hal  telah  dilakukan  optimalisasi  penataan  dan  pemerataan  beban mengajar  guru  dan  masih  terdapat  guru  mata  pelajaran  tertentu  di SMP/SMA/SMK  yang  tidak  dapat  memenuhi  beban  mengajar  minimal  24  (dua puluh  empat)  jam  tatap  muka  per  minggu,  pemenuhan  beban  mengajar
dilakukan  melalui  ekuivalensi  kegiatan  pembelajaran/pembimbingansebagaimana  tercantum  dalam  Lampiran  yang  merupakan  bagian  tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(8)  Ekuivalensi  kegiatan  pembelajaran/pembimbingan  sebagaimana  dimaksud pada ayat (7) diakui  paling banyak 25%  beban  mengajar guru  atau 6 jam tatap muka per minggu yang dibuktikan dengan bukti fisik.
(9)  Bukti  fisik  ekuivalensi  kegiatan  pembelajaran/pembimbingan  sebagaimana dimaksud  pada  ayat  (8)  berupa  fotokopi/salinan  yang  dilegalisasi  oleh  kepala sekolah  dan  disampaikan  ke  dinas  pendidikan  kabupaten/kota/provinsi  sesuai dengan kewenangannya untuk diverifikasi.
(10)  Dinas  pendidikan  melaporkan  hasil  verifikasi  ke  Direktorat  terkait  yang menangani guru sebagai dasar penerbitan Keputusan Tunjangan Profesi.
Pasal 5
Pemenuhan  beban  mengajar  melalui  Ekuivalensi  Kegiatan  Pembelajaran/Pembimbingan berlaku sampai dengan 31 Desember 2016.
Pasal 6
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar  setiap  orang  mengetahuinya,  memerintahkan  pengundangan  Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
                                                              Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 2015
                                  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
                                                                                  ANIES BASWEDAN
                                                                                 Diundangkan di Jakarta
                                                                           pada tanggal 18 Februari 2015
                                  MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
                                                                               YASONNA H. LAOLY

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
EKUIVALENSI  KEGIATAN  PEMBELAJARAN/ PEMBIMBINGAN  BAGI  GURU  YANG  BERTUGAS  PADA SMP/SMA/SMK  YANG  MELAKSANAKAN  KURIKULUM
2013  PADA  SEMESTER  PERTAMA  MENJADI KURIKULUM  TAHUN  2006  PADA  SEMESTER  KEDUA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
EKUIVALENSI KEGIATAN PEMBELAJARAN/PEMBIMBINGAN Kegiatan  Tugas Jumlah Kegiatan/Kelas/ Kelompok/Orang Ekuivalensi Beban Kerja Per Minggu Bukti Fisik
1.  Menjadi wali kelas:
  a.  Pengelolaan Kelas b.  Berinteraksi dengan orang tua/wali peserta didik c.  Penyelenggaraan Administrasi  Kelas d.  Penyusunan dan laporan kemajuan belajar peserta didik e.  Pembuatan catatan
khusus tentang peserta didik f.  Pencatatan mutasi peserta didik g.  Pengisian dan pembagian buku
laporan penilaian hasil belajar h.  dan lain-lain tugas kewalikelasan Satu kelas per tahun  2 jam pelajaran
 a.  Surat tugas sebagai wali kelas dari kepala sekolahb.  Program dan jadwal kegiatan yang ditandatangani
oleh kepala sekolah.
c.  Laporan hasil kegiatan wali kelas
2.  Membina OSIS  a.  Menyusun program pembinaan OSIS
b.  Mengkoordinasikan kegiatan upacara rutin dan hari besar nasional
c.  Penyelenggaraan latihan kepemimpinan dasar bagi peserta didik
d.  Mengkoordinasikan berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan class meeting
e.  Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pembinaan OSIS Pengurus OSIS  1 jam pelajaran  a.  Surat tugas sebagai pembina OSIS dari kepala sekolah
b.  Program dan jadwal kegiatan yang ditandatangani oleh kepala sekolah.
c.  Laporan hasil kegiatan pembinaan OSIS

No  Kegiatan  Tugas
Jumlah
Kegiatan/Kelas/
Kelompok/Orang
Ekuivalensi Beban
Kerja Per Minggu
Bukti Fisik
3.  Menjadi guru piket  a.  Meningkatkan pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan (9K)
b.  Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
c.  Menjadi guru pengganti di kelas kosong
d.  Mencatat warga sekolah yang tidak disiplin
e.  Melaporkan kasuskasus yang bersifat khusus kepada kepala sekolah
f.  Melakukan kegiatan lainnya yang terkait tugas guru piketSatu kali dalam seminggu1 jam pelajaran
 a.  Surat tugas per semester sebagai guru piket dari kepala sekolah
b.  Jadwal piket yang ditandatangani oleh kepala sekolah.
c.  Laporan hasil piket per tugas
4  Membina kegiatan ekstrakurikuler, seperti OSN, Keagamaan, Pramuka, Olah raga, Kesenian, UKS, PMR, Pencinta Alam, dan KIR
a.  Menyusun program pembinaan ekstrakurikuler tertentu
b.  Melaksanakan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler tertentu
c.  Melaporkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tertentu Satu paket per tahun  2 jam pelajaran  a.  Surat tugas sebagai pembina ekstrakurikuler tertentu dari kepala sekolah
b.  Program dan jadwal kegiatan yang ditandatangani oleh kepala sekolah.
c.  Laporan hasil kegiatan pembinaan ekstrakurikuler tertentu
5  Menjadi tutor Paket A,Paket B, Paket C, Paket
C Kejuruan, atau program pendidikan kesetaraanMengajar peserta didikPaket A, Paket B, atau Paket C di PKBM/SKB Jam pelajaran per mingguSesuai dengan alokasi jam pelajaranper minggu, maksimal 6 jam pelajaran
a.  SK mengajar sebagai tutor.
b.  Jadwal kegiatan yang ditandatangani oleh kepala PKBM/SKB.
c.  Laporan pelaksanaan tugas sebagai tutor.
                                      MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
                                                                                ANIES BASWEDAN